Ketika bencana terjadi, respons cepat dalam memberikan pertolongan pertama sangatlah krusial untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera yang lebih parah. Namun, tanpa pengetahuan yang tepat, tindakan yang dilakukan justru bisa memperburuk keadaan. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan kesalahan fatal saat memberikan pertolongan pertama dalam situasi bencana. Artikel ini akan membahas beberapa kesalahan paling umum yang harus dihindari agar pertolongan pertama dapat dilakukan dengan efektif dan aman.
1. Tidak Mengevaluasi Keamanan Lingkungan
Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah langsung memberikan pertolongan tanpa mengevaluasi kondisi lingkungan terlebih dahulu. Situasi bencana sering kali penuh dengan risiko, seperti reruntuhan bangunan, kebakaran, atau arus listrik aktif. Memasuki area berbahaya tanpa persiapan dapat menyebabkan cedera tambahan bagi penyelamat maupun korban.
Cara Menghindarinya:
- Pastikan area aman sebelum mendekati korban.
- Gunakan perlengkapan pelindung jika tersedia.
- Jika situasi tidak memungkinkan, panggil petugas penyelamat yang lebih terlatih.
2. Tidak Memeriksa Kesadaran dan Pernapasan Korban
Dalam situasi darurat, banyak orang yang panik dan langsung mencoba mengangkat atau memindahkan korban tanpa mengecek kondisi dasarnya. Hal ini bisa berakibat fatal jika korban mengalami cedera tulang belakang atau gangguan pernapasan.
Cara Menghindarinya:
- Periksa respons korban dengan menepuk bahunya dan bertanya apakah mereka baik-baik saja.
- Periksa apakah korban bernapas dengan melihat gerakan dada atau mendekatkan telinga ke mulut dan hidungnya.
- Jika korban tidak bernapas, segera lakukan resusitasi jantung paru (CPR).
3. Salah Dalam Menangani Cedera Kepala dan Tulang Belakang
Kesalahan fatal lainnya adalah menggerakkan korban yang mengalami cedera kepala atau tulang belakang tanpa stabilisasi yang tepat. Gerakan yang salah dapat memperparah cedera hingga menyebabkan kelumpuhan permanen atau kematian.
Cara Menghindarinya:
- Jangan memindahkan korban kecuali dalam kondisi yang mengancam nyawa (misalnya, kebakaran atau risiko ledakan).
- Jika korban harus dipindahkan, pastikan kepala, leher, dan punggung tetap sejajar.
- Gunakan papan spinal atau alat penyangga lain jika tersedia.
4. Mengabaikan Perdarahan yang Berlebihan
Banyak orang tidak menyadari bahwa perdarahan yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit. Kesalahan yang sering dilakukan adalah hanya menutup luka tanpa menekan sumber perdarahan dengan benar.
Cara Menghindarinya:
- Tekan luka dengan kain bersih atau perban untuk menghentikan perdarahan.
- Jika darah terus mengalir, tambahkan tekanan dengan lebih kuat dan angkat bagian tubuh yang mengalami luka di atas level jantung jika memungkinkan.
- Hindari melepas kain atau perban terlalu sering untuk mengecek luka, karena dapat memperburuk perdarahan.
5. Memberikan Minuman atau Makanan pada Korban Tidak Sadar
Banyak orang yang berusaha menenangkan korban dengan memberikan minuman atau makanan, padahal ini bisa menjadi kesalahan fatal, terutama jika korban mengalami gangguan kesadaran atau cedera dalam.
Cara Menghindarinya:
- Jangan memberikan makanan atau minuman pada korban yang tidak sadar atau mengalami kesulitan bernapas.
- Jika korban dalam kondisi sadar tetapi mengalami syok, bantu mereka berbaring dengan kaki sedikit diangkat untuk meningkatkan aliran darah ke otak.
6. Tidak Memahami Teknik CPR dengan Benar
Dalam situasi kritis, memberikan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dengan teknik yang salah dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada manfaat. Kesalahan yang sering terjadi antara lain tekanan dada yang terlalu lemah, ritme yang salah, atau mengabaikan teknik pernapasan buatan.
Cara Menghindarinya:
- Pastikan rasio kompresi dada dan pernapasan buatan sesuai dengan standar terbaru (biasanya 30:2 untuk orang dewasa).
- Lakukan kompresi dada dengan kecepatan sekitar 100-120 kali per menit dengan kedalaman sekitar 5 cm.
- Jika tidak terlatih dalam pernapasan buatan, cukup lakukan kompresi dada secara terus-menerus.
7. Menggunakan Metode Lama yang Sudah Tidak Direkomendasikan
Banyak mitos dan praktik lama dalam pertolongan pertama yang sebenarnya sudah tidak dianjurkan. Misalnya, menggunakan mentega atau pasta gigi pada luka bakar atau mencoba mengeluarkan benda asing dari luka tusukan.
Cara Menghindarinya:
- Gunakan air mengalir pada luka bakar selama minimal 10-15 menit, bukan es atau bahan lainnya.
- Jangan mencabut benda asing dari luka dalam karena bisa memperparah perdarahan.
- Pastikan metode pertolongan pertama yang digunakan sesuai dengan panduan terkini dari otoritas kesehatan.
8. Tidak Menghubungi Bantuan Medis dengan Cepat
Beberapa orang berusaha menangani situasi sendiri tanpa segera menghubungi layanan medis, yang dapat memperlambat penanganan profesional dan meningkatkan risiko komplikasi.
Cara Menghindarinya:
- Segera hubungi layanan darurat jika situasi membutuhkan penanganan medis lanjutan.
- Berikan informasi yang jelas mengenai lokasi, jumlah korban, dan kondisi mereka.
- Jangan menunda panggilan darurat meskipun merasa bisa menangani situasi sendiri.
Kesimpulan
Dalam situasi bencana, pertolongan pertama yang dilakukan dengan benar dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera lebih lanjut. Namun, jika dilakukan dengan cara yang salah, bisa memperburuk keadaan atau bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui teknik pertolongan pertama yang benar dan terus memperbarui pengetahuan melalui pelatihan atau kursus yang diakui. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kita bisa menjadi lebih siap dalam menghadapi keadaan darurat dan memberikan bantuan yang efektif bagi mereka yang membutuhkan.
Baca juga : Cara Bertahan Hidup Saat Bantuan Belum Tiba